Partisipasi Swasta Sangat Penting untuk Bangun Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Suntana, menegaskan untuk mencapai pembangunan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan, partisipasi aktif sektor swasta sangatlah penting.
Sehingga dirinya mengajak sektor swasta untuk berkolaborasi membangun sistem transportasi hijau di Indonesia yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
Baca Juga: Di ICI 2025, Menko AHY Undang Mitra Bangun Proyek Berdampak Panjang Bagi RI
Ini disampaikannya dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Rabu (11/6/2025).
“Pembangunan sistem transportasi di Indonesia membutuhkan dukungan dari sektor swasta. Bersama-sama kita bisa mengurangi emisi karbon dan mewujudkan infrastruktur ramah lingkungan yang dapat menghubungkan seluruh wilayah Tanah Air,” ujar Suntana, dikutip dari siaran pers Kemenko Infrastruktur, Jumat (13/6).
Dalam menghadapi keterbatasan anggaran negara, Suntana mengatakan bahwa kolaborasi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menjadi solusi strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi nasional.
“APBN kita tidak cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan infrastruktur. Oleh karena itu, kami membuka peluang besar bagi sektor swasta untuk berinvestasi melalui skema KPBU,” lanjutnya.
Melalui KPBU, sektor swasta akan diberikan hak konsesi untuk membangun dan mengelola infrastruktur transportasi strategis, seperti jalan, pelabuhan, bandara, dan kereta api. Sebagai imbal balik, pihak swasta akan memperoleh hak pengelolaan dan pendapatan dalam jangka waktu tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.
Suntana memberikan contoh sukses model KPBU dalam pembangunan Pelabuhan Patimban, kereta cepat Whoosh, dan Bandara Kediri, yang melibatkan investasi swasta baik nasional maupun internasional. Menurutnya, keberhasilan proyek-proyek ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pengembangan infrastruktur.
Wamenhub juga mengungkapkan bahwa pemerintah membuka peluang investasi untuk seluruh pelaku industri guna bersama-sama membangun transportasi hijau yang mendukung daya saing ekonomi nasional. Dalam hal ini, Suntana menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah sebagai kunci utama pemerataan pembangunan dan integrasi seluruh daerah Indonesia.
“Tidak ada lagi wilayah yang terisolir. Kita ingin semua wilayah, baik yang berada di perbatasan maupun daerah terpencil, dapat terhubung dengan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan,” ujar Suntana.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah, Kementerian Perhubungan telah mengimplementasikan berbagai langkah untuk mewujudkan integrasi antar moda transportasi. Suntana juga menegaskan bahwa meskipun pembangunan infrastruktur transportasi memerlukan biaya besar, pemerintah tetap berkomitmen untuk memastikan konektivitas nasional terwujud secara merata.
“Membangun jalur kereta api saja membutuhkan biaya hingga puluhan triliun rupiah. Namun, hal ini sangat penting demi mewujudkan transportasi yang dapat memperkuat perekonomian dan mendorong pertumbuhan di seluruh daerah,” tambahnya.
Suntana juga memastikan bahwa Kementerian Perhubungan siap untuk bermitra dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, dalam membangun jaringan transportasi nasional yang efisien, produktif, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:Alasan Jam Acara Puncak Kampanye Akbar Dipercepat, Prabowo: Simpatisan Datang Lebih Cepat
相关文章:
- Elon Musk: Kami Sangat Paranoid
- Bahasa Enggano Terancam Punah, Peneliti Ilmu Budaya UGM Sarankan Bangun Museum Bahasa
- Dua Tersangka Dicopot, Komdigi Bentuk Tim Evaluasi Proyek Digital
- Universitas Esa Unggul Selenggarakan Wisuda untuk 1.949 Lulusan TA Genap 2023/2024
- Anies Baswedan Ucapkan Selamat HUT ke
- 2025世界大学建筑专业排名榜单!
- Laba Tumbuh Double Digit, BSI Perluas Market Share
- Perusahaan Asal Singapura Siap Masuk ke PT Platinum Wahab Nusantara
- Industri Asuransi Lirik Kolaborasi Dewan Medis untuk Efisiensi Klaim
- Bahasa Enggano Terancam Punah, Peneliti Ilmu Budaya UGM Sarankan Bangun Museum Bahasa
相关推荐:
- Kiai Acep Adang Ruhiat Dukung AMIN di Pilpres 2024
- KPK Panggil 2 Vice Presiden BUMN terkait Proses KSU dan Akuisisi PT Jembatan Nusantara
- BEI Buka Suara Soal Nasib Pemegang Saham Publik Rp1,19 Triliun, Tanpa Harapan!
- Arab Saudi Bangun The Rig, Taman Hiburan di Tengah Laut Bertema Minyak
- Buron, Pendiri Robot Trading Viral Blast Terdeteksi karena Overstay di Thailand
- Prabowo: Program Makan Bergizi Gratis Digagas Bukan untuk Cari Popularitas
- Apakah Boleh Ibu Hamil Makan Durian?
- Tiga Hakim PN Surabaya yang Vonis Bebas Robert Tannur Ditangkap Kejagung!
- Gandeng UMKM Lokal, Perusahaan Kesehatan Taiwan Ini Siap Masuk Indonesia
- Emiten Farmasi SOHO Lepas Kepemilikan Saham di AstraZeneca Indonesia, Nilainya Segini
- Rombongan Pejuang PPP Sambangi Kertanegara, Sampaikan Komitmen Menangkan Prabowo
- Tersangka Talent Kelas Bintang Virly Virginia dan Bima Prawira Datangi Ditkrimsus PMJ
- Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
- Bansos Beras Disetop Jelang Pemilu 2024, Begini Kata Badan Pangan Nasional
- YA Akui Ajak Anak Tamara Tyasmara Berenang Selama 2.5 Jam
- Perawat RI Bersaing di Kancah Global, Penting Punya Sertifikasi Keahlian dan Kemampuan Bahasa
- Polisi Kembali Periksa Firli Bahuri Kasus Pemerasan SYL Hari Ini
- Tak Terima Jadi Tersangka, Firli Bahuri Kembali Ajukan Praperadilan
- Relawan KGB Targetkan 70 Persen Suara di DKI Jakarta untuk Prabowo
- 4 Tahun Harun Masiku Belum Ditangkap, ICW Desak KPK Evaluasi Menyeluruh di Penindakan KPK